Feby Putri - Cahaya
Wahai cahaya, harap taklukkan
Gelap yang kerap datang hampiri
Selimuti hari, memekik, menguasai
Gelap yang kerap datang hampiri
Selimuti hari, memekik, menguasai
Tak bisa jamah
Langkah-langkahmu yang tertampak
Kumulai malu, tersipu ku malumu
Terurai canda-canda
Langkah-langkahmu yang tertampak
Kumulai malu, tersipu ku malumu
Terurai canda-canda
Menatapi senyuman yang terlihat saat itu
Detik itu juga ku berhenti berkhayal
Seperti semua terjadi
Detik itu juga ku berhenti berkhayal
Seperti semua terjadi
Sinarnya mentari perlahan meredup
Memahami tentang makna, hari ini 'kan berganti
Takkan ke mana-mana
Takkan ke mana-mana
Cahaya harap kalahkan
Gelap yang hadir ikut menyapa
Menyekap batin yang mengadu diam bersedu
Gelap yang hadir ikut menyapa
Menyekap batin yang mengadu diam bersedu
Menatapi senyuman yang terurai saat itu
Detik itu juga ku berhenti berkhayal
Seperti semua terjadi
Detik itu juga ku berhenti berkhayal
Seperti semua terjadi
Sinarnya mentari perlahan meredup
Memahami tentang makna, hari ini 'kan berganti
Tak bisa pungkiri tetap tertera padamu
Ku 'kan diam di ruang gulita merangkai cerita
Takkan ke mana-mana, takkan ke mana-mana
Walau gusar menghalangi suka, ah
Memahami tentang makna, hari ini 'kan berganti
Tak bisa pungkiri tetap tertera padamu
Ku 'kan diam di ruang gulita merangkai cerita
Takkan ke mana-mana, takkan ke mana-mana
Walau gusar menghalangi suka, ah
Terdengar samar suara tentang resah
Berbisik pelan dengan tatapan penuh luka lara, ah, ah
Terdengar samar suara tentang resah
Berbisik pelan dengan tatapan penuh luka lara
Berbisik pelan dengan tatapan penuh luka lara, ah, ah
Terdengar samar suara tentang resah
Berbisik pelan dengan tatapan penuh luka lara
Takkan ke mana-mana
Hilang entah ke mana
Hilang entah ke mana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar